Wednesday, December 8, 2010

Menuju fase kehidupan yang baru

Alhamdulilah dapet kesempatan nge-blog lagi, setelah lama mati karena kesibukan kuliah yang melelahkan & penuh perjuangan, akhirnya saya lulus...
Alhamdulilah-nya lagi saya sudah mendapat pekerjaan setelahnya, meskipun agak pindah jalur, dari telco (duniaku beberapa semester ini) ke listrik,hehe..
bagaimanapun juga tetap harus saya syukuri karena keduanya masih dalam satu judul "Teknik Elektro", yang tentunya udah saya dapat dasar-dasar ilmu dari keduanya semasa kuliah, paling tidak itu yang menjadi bekal saya untuk bekerja sekaligus belajar dengan penuh dedikasi, motivasi dan semangat untuk berjuang...!
PT PLN Persero... I AM COMING IN!!!
READ MORE - Menuju fase kehidupan yang baru

Sunday, December 13, 2009

Day 6, Downgrade-Upgrade TRX cap

Bersama pembimbing lapangan Melakukan downgrade (mengurangi kapasitas TRX) pada site yang kurang padat trafiknya. Kemudian dilakukan upgrade dari TRX yang telah diambil dari tawang ke site yang membutuhkan untung mengatasi melonjaknya trafik.
Langkah-langkah untuk mengupgrade BTS Nokia ultrasite 900 ini antara lain:
o Pasang TRX pada slot yang tersedia
o Hubungkan kabel konektor dari WCGA dan M2LA pada TRX
o Sambungkan laptop pada BOIA
o Buka Nokia BTS manager
o Buka Traffic manager
o mapping A-bis interface
o Tambahkan TCH pada slot yang tersedia pada interface 1
o Lakukan reset OMU
o Tunggu sampai Semua perangkat beroperasi dengan benar (LED indikator menyala hijau)

Dari kegiatan diatas saya mengerti mengenai pembagian Time slot pada TRX. Dalam sebuah modul TRX terdapat 8 timeslot, dimana 1 timeslot memiliki kapasitas transfer 16 Kbps, sehingga dalam 1 TRX memiliki total kapasitas kapasitas transfer 128Kbps.
Pada saat yang bersamaan ternyata site tersebut telah terjadi Main Power Off (Listrik PLN mati) sehingga BTS hanya mengandalkan battery, dan agar BTS tetap beroperasi normal, maka sebelum battery habis, dilakukanlah supply genset.


READ MORE - Day 6, Downgrade-Upgrade TRX cap

Saturday, November 28, 2009

Day 5, ATP BTS

Apa sih ATP??
seperti kita tahu, pemilik dari perangkat BTS sebagian besar adalah para Operator Seluler, meskipun ada juga operator yang menyewa BTS kepada pihak ketiga, nah dalam perancangan sebuah BTS biasanya operator tidak melakukannya sendiri, melainkan dibantu oleh semacam kontraktor telekomunikasi yang biasa disebut vendor (seperti NSN,huawei,ericsson,dsb). Setelah proyek perancangan BTS telah selesai dikerjakan oleh vendor, maka dilakukanlah serah terima BTS dari vendor kepada pihak pengguna BTS yaitu operator. dan dalam serah terima tersebut terdapat beberapa prosedur yang harus dipenuhi oleh vendor sebelum diserahkan kepada pihak operator.Prosedur inilah yang dinamakan ATP (Acceptance Test Procedure)
Bersama tim BSS saya diajak terlibat dalam sebuah ATP.
Prosedur-prosedur yang dilakukan dalam ATP antara lain :
• cek VSWR
Menggunakan SiteMaster merk Anritsu. ada syarat tertentu dari operator mengenai batas VSWR yang diperbolehkan.
• cek DTF (distance to Fault)
Menggunakan SiteMaster merk Anritsu.
• cek power BTS
Menggunakan Digital Power meter
• melakukan test call.
• Melakukan test GPRS



READ MORE - Day 5, ATP BTS

Day 4, Optimasi

Bergabung dengan tim Quality untuk melakukan optimasi BTS dengan cara melakukan Tilting dan Azimuth pada Antena GSM di BTS sebuah site .

Sebelum dilakukan Optimasi BTS, telah dilakukan Drive Test terlebih dahulu di daerah coverage site tersebut. Setelah diketahui bahwa hasil dari Drive Test kurang begitu bagus maka dilakukanlah optimasi. Dan teknis Optimasi yang dilakukan pada kesempatan kali ini adalah Tilting (mengubah derajat vertikal antena) dan Azimuth (mengubah derajat horizontal antena) pada Antena GSM.
Saya mencoba memanjat tower Setinggi 72 meter, namun saya memanjat hanya sampai Bordess pertama


READ MORE - Day 4, Optimasi

Day 3, Troubleshoot

Bergabung dengan tim BSS (Base Station Subsystem) untuk melakukan troubleshoot di Beberapa site
Site 1
Setelah sehari sebelumnya mendapat laporan dari tim quality bahwa terdapat drop call di daerah coverage site 1, dan setelah OSS (Operational Support Subsystem) mengkonfirmasi bahwa DVJA pada perangkat GSM 900 terdapat trouble, maka dilakukan HCR (Hardware Changing Request) untuk melakukan penggantian perangkat BB2F tersebut.
Untuk melakukan HCR ada beberapa langkah, yaitu:


- Membuka cabinet GSM 900 pada site
- Mengamati DVJA yang bermasalah dengan melihat indikator led yang menyala kuning
- Menyalakan Laptop dan membuka sofware Nokia BTS manager
- Melakukan koneksi laptop dengan Perangkat GSM 900 pada slot yang berada pada BOIA, menggunakan kabel coxial cross dengan port...
- Melakukan Blocking, agar teknisi terhindar dari radiasi
- Melepas jumper konektor pada DVJA bermasalah
- Mengendurkan sekrup pada DVJA yang bermasalah
- Melepas DVJA bermasalah, dan memasang DVJA baru
- Pasang kembali jumper
- Pasang / kencangkan sekrup
- Lakukan Unblocking pada software Nokia BTS Manager
- Tunggu sampai indikator menyala hijau.
- Lepas koneksi laptop dengan GSM 900
- Tutup kembali cabinet.





Site 2
Setelah sehari sebelumnya mendapat laporan dari tim quality bahwa terdapat drop call di daerah coverage site 2, dan setelah OSS mengkonfirmasi bahwa BB2F dan TSGB pada perangkat GSM 900 terdapat trouble, maka dilakukan HCR (Hardware Changing Request) untuk melakukan penggantian pada perangkat-perangkat tersebut tersebut.
- Membuka cabinet GSM 900 pada site
- Mengamati BB2F dan TSGB yang bermasalah dengan melihat indikator led yang menyala kuning
- Menyalakan Laptop dan membuka sofware Nokia BTS manager
- Melakukan koneksi laptop dengan Perangkat GSM 900 pada slot yang berada pada BOIA, menggunakan kabel coxial cross dengan port...
- Melakukan Blocking, agar teknisi terhindar dari radiasi
- Melepas jumper konektor pada BB2F dan TSGB bermasalah
- Mengendurkan sekrup pada BB2F dan TSGB yang bermasalah
- Melepas BB2F dan TSGB, dan memasang BB2F dan TSGB baru
- Pasang kembali jumper
- Pasang / kencangkan sekrup
- Lakukan Unblocking pada software Nokia BTS Manager
- Tunggu sampai indikator menyala hijau.
- Lepas koneksi laptop dengan GSM 900
- Tutup kembali cabinet.

READ MORE - Day 3, Troubleshoot

Day 2, yang Utama dari Sebuah Shelter BTS

Bergabung dengan tim proyek Site Audit Survey (SAS), yaitu pengauditan / inventarisasi perangkat BTS yang ada di seluruh jangkauan branch semarang dengan memberikan label pada tiap2 perangkatnya.
Site yang saya kunjungi, site ketileng, berupa BTS GSM dari Im3, menggunakan shelter container yang didalamnya terdapat beberapa bagian utama :


Rectifier
sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC yang berasal dari PLN dikonversikan ke dalam tegangan searah untuk di komsumsi perangkat lainya, rectifier pada site ini menggunakan merk PowerOne, terdapat 6 buah modul, yang tiap2 modulnya mensuplai 30 Ampere, karena minimal pemakaian perangkat adalah 45 Ampere, maka, paling tidak modul yang berfungsi sejumlah 3 buah modul (60 A)



Perangkat GSM 900
Menggunakan merk nokia, beroperasi pada frekuensi 900 GHz terdapat 6 modul utama
a. PWSB : Power suplai independen perangkat GSM/BTS
b. BB2F : BaseBand/pengatur slot trafik pada bts
c. WCGA : Combiner antara transmiter ke DVJA
d. TSGB : TRX unit,menentukan kanal frekuensi
e. DVJA : Duplexer/output semua sektor, sebagai pemisah antara transmiter dengan receiver
f. M2LA : Sebagai combiner receiver ke DVJA
g. BOIA : Prosesor BTS (bentuk sama dengan BB2F,namun memiliki port penghubung untuk maintenance)



Sector
Pada tiap site diharapkan untuk dapat mengcover jangkauan GSM sebesar 360®, untuk dapat melakukanya, diperlukan pembagian sudut jangkauan, untuk itu diperlukan sector. Sector sendiri dibagi 2 bagian, A dan B, A sebagain Rx dan B sebagai Tx.
Pada Site ketileng digunakan sector merk trias X, terdapat 3 pasang sector



Radio transmisi
Menggunakan Microwave untuk melakukan transmisi dari site ke site berikutnya atau ke BSC. Menggunakan perangkat merk alcatel dengan spec sebagai berikut:
a. Tx freq : 14,6415 Ghz
b. Rx freq : 15,131 Ghz
c. Capacity : 16 x 2 Mbps (E1=2 Mbps shg Capacity = 16 E1)
d. Type : 9415 AWY
e. Polarisasi : Vertikal
f. 1 + 1 : terdapat 1 main dan 1 standby (backup)



PDB (Power Distribution Board)
Berupa kotak berisi MCB / saklar-saklar power tiap-tiap perangkat



DDF
Sebagai perangkat pendistribusian frame dari perangkat microwave. Pada PSTN disebut DP (Distribution Point). Terdapat 3 bagian umum, yaitu Rx, Tx yang masing-masing memiliki 16 slot (sesuai capacity pada Microwave)



Temperature manager
Karena tiap perangkat didalam shelter memiliki ambang batas atas dan bawah suhu operasi, yaitu 22®C untuk batas bawah, dan 35®C untuk batas atasnya, maka diperlukan perangkat untuk mengatur temperatur tersebut agar perangkat dalam shelter terhindar dari kerusakan. Temperatur manager ini terdiri dari:
a. Air conditioner
b. Exhaust Controller
READ MORE - Day 2, yang Utama dari Sebuah Shelter BTS

Thursday, November 26, 2009

Pengalaman Kerja praktek @Indosat

Perkenalkan, Faris Fitrianto, mencoba untuk men-share pengalaman sewaktu Kerja Praktek di PT. Indosat Tbk Gombel Semarang selama 3 bulan tepatnya di BSS (Base Station Subsystem) CJDRO. Semoga menambah pengetahuan kita semua. Saya akan Post day by day

Day 1
Perkenalan dengan teman2 karyawan PT indosat, ada beberapa divisi yang bekerja di bawah BSS disana, yaitu Support and Maintenance BTS, Quality Control, 3G focus, OSS (Operation and Support System) dan BSS itu sendiri.
READ MORE - Pengalaman Kerja praktek @Indosat